ada seseorang laki, sebut saja dabu. well, dia baik, dia kocak.
dan gue seneng sama dia.
ga, ga kok. gue ga naksir dia. gue cuma suka dia, senang aja temenan sama dia. mengingat gue bisa dibilang anak baru diantara temen-temen yang lain, dia dan gue bisa nyambung dan seru-seruan bareng, membuat gue mrasa diterima dan ga kesepian.
gue berbagi sesuatu sama dia.
gue ketawa sama dia.
gue bermain kartu sama dia.
gue bernyanyi sama dia.
gue cak-cakan sama dia.
bahkan gue lebih merasa nyaman sama dia dibanding temen asli gue sendiri.
sayangnya, anak-anak yang lain mulutnya rumpi banget.
seperti biasa, anak-anak membuat dnb sendiri. gue yang udah di atas batas halusinasi, ilang mood untuk bergabung.
gue melihat dabu duduk di sana, dan gue bergabung.
sepanjang malam, kami berdua hanya duduk diam memandang laut. tanpa bicara.
dalam kesadaran yang sudah minim, gue bisa denger anak-anak bergunjing di belakang. sambil ngecak-ngecakin. kenapa seorang Agnes yang paling smangat bisa lebih memlih untuk duduk diam bersama dabu? dan gue yakin, dabu pun berpikiran sama.
gue pun hanya diam saja sepanjang malam itu. ga perduli. gue hanya mau duduk diam. dan cuma dabu yang ada saat itu.
keesokan paginya, entah mengapa, gue melihat dabu bersikap aneh. kliatan sekali dia menghindar. boro-boro berbicara, melihat aja ga. kalo gue masuk ke ruangan, dia akan pergi. gue ga ngerti.
...
akhirnya dokumentasi kemarin diposting di facebook. dabu, yang biasanya suka komen-komen, diam saja. ga ada komentar sama sekali.
gue sedih.
kenapa? kenapa harus berpikiran seperti itu?
dengan gue duduk sepanjang malam bersama dabu dibanding gue ber-dnb, berarti gue ada hati sama dia, begitu?
dan kenapa dabu berpikiran seperti itu? kenapa dabu berubah kayak gitu sih?
dabu, gue kehilangan lo, beneran...
ntar temen gila gue siapa lagi dong klo lo menjauh?