Gue itu paling susah sama yang namanya bangun pagi. Kayaknya kalo jam belum menunjukan pukul 9, gue ga ikhlas bangun. Mo tidur 7 jam, 9 jam, tidur dari lahir, tetep aja kalo jam masih menunjukan di bawah pukul 9 gue gak bakal bangun.
Gereja gue itu jam beribadahnya pukul 7 pagi (JELAS BANGET GAK MUNGKIN), pukul 9.30 pagi (jelas banget gak mungkin), dan pukul 5 sore, nah itu paling memungkinkan tapi secara udah sore kayaknya males juga kalau mo beribadah, bawaannya pengen leha-leha di rumah. Nah, gue mo Gereja pukul brapa dong? Udah gitu, dulu gue aktif mengajar sekolah minggu. Nah, sekolah minggu itu mulainya pukul 7 pagi (speechless).
Akhirnya, seringlah gue absen Gereja dan resmi tidak menjadi GSM.
Hari ini gue Gereja. WAJIB kata bokap gue. Lagipula hari ini memang waktu yang penting, kematian Isa Almasih. Dan ada perjamuan kudus juga gitu. Pergilah gue Gereja.
Gue rasa orang tua gue udah curhat besar-besaran sama Tuhan dan majelis.
Jadi di dalam kebaktian biasanya suka dibacakan ayat-ayat Firman Tuhan. Entah mengapa, ayat ini dibaca berulang-berulang. (Tolong digarisbawahi) BERULANG-ULANG.
Lucu. Gue merasa tersindir sama Tuhan (in a good way dear Lord).
Gue kutip ya di sini. Ayat itu diambil dari Ibrani 10:25
“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati, dan
semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”
Gue yang duduk ketiga dari depan, makin mupeng. Sial.
Ok Dear Lord. Gue gak akan janji untuk rutin ke Gereja. Tapi gue berusaha.